Ah, Kamu Parno-an! Pengertian, Ciri dan Penyebab Paranoid
Ah, Kamu Parno-an! Pengertian, Ciri dan Penyebab Paranoid
Pengertian Paranoid
Kamu pasti sering mendengar kata parno. Tapi tahukah kamu arti dari kata parno? Parno disinyalir berasal dari kata paranoid. Paranoid sendiri merupakan sebuah istilah dalam ilmu psikologi yang berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu paranoia. Arti paranoid dalam psikologi yaitu sebuah gangguan mental yang membuat penderitanya meyakini bahwa seseorang atau suatu hal dapat menyakitinya. Paranoid disebut sebagai gangguan apabila kemunculannya bersifat menetap, irasional, mengganggu, dan membuat stress.
Namun demikian, kondisi-kondisi yang memiliki gejala mirip seperti paranoid tetapi kemunculannya disebabkan oleh skizofrenia, bipolar syndrome, akibat kondisi medis, atau gangguan neurotic dan psikotik lainnya tidak dapat disebut sebagai paranoid.
Para penderita gangguan paranoid biasanya adalah orang-orang yang memiliki kepribadian introvert dan tidak percaya diri. Mereka memiliki kesulitan untuk menyatakan perasaan dan pikiran kepada lingkungan sekitar diakibatkan oleh faktor trust (kepercayaan) yang sulit untuk mereka bangun dalam kehidupan sosial.
Sulitnya kemunculan trust ini memiliki penyebab-penyebab yang beragam, antara lain faktor traumatik seperti kekerasan, perpisahan, atau pengkhianatan yang terjadi dalam tahap-tahap perkembangan sebelumnya.
Ciri dan Gejala Paranoid
Penderita paranoid memiliki beberapa ciri seperti selalu tampak tegang dan waspada, dingin, tidak memiliki rasa humor, dan tidak nyaman berada di dekat orang lain. Penderita paranoid terlihat lebih suka menyendiri dan cenderung antisosial.
Berikut ini adalah beberapa gejala paranoid yang dapat terdeteksi pada diri seorang individu:
- Kecurigaan yang sangat berlebihan
- Meyakini akan adanya motif-motif tersembunyi dari orang lain
- Merasa akan dimanfaatkan atau dikhianati oleh orang lain
- Ketidakmampuan dalam melakukan kerjasama dengan orang lain
- Isolasi sosial
- Gambaran yang buruk mengenai diri sendiri
- Sikap tidak terpengaruh
- Rasa permusuhan
- Secara terus menerus menanggung dendam yaitu dengan tidak memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian
- Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah dan balas menyerang
- Enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena rasa takut yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat untuk melawan dirinya
- Kurang memiliki rasa humor
Penyebab Paranoid
Penyebab gangguan Paranoid hingga saat ini belum dapat dipastikan secara mutlak. Di beberapa kasus, ditemukan bahwa gangguan paranoid lebih berpotensi dialami oleh orang-orang dengan riwayat keluarga penderita skizofrenia. Dalam hal ini, ditengarai penyebab paranoid adalah faktor genetik.
Namun, pada kasus lain, ditemukan bahwa seorang penderita paranoid ternyata tidak memiliki riwayat skizofrenia atau gangguan kejiwaan lain pada keluarganya. Akan tetapi, ternyata ada faktor-faktor eksternal yang menjadi pengalaman masa hidup penderita tersebut sehingga memunculkan trauma dan mengakibatkan paranoid.
Psikoterapi yang dilakukan oleh para ahli di bidang psikologi dan psikiatri terhadap penderita paranoid adalah salah satu jalan keluar yang efektif untuk membantu penderita keluar dari kondisi paranoidnya. Hal ini juga memiliki tantangan bagi terapis dan pasien, mengingat pada kasus penderita paranoid, telah terjadi krisis kepercayaan (trust) pada orang-orang di sekelilingnya.
Tetapi kesembuhan bagi penderita paranoid adalah suatu keniscayaan apabila dalam proses penyembuhan selalu ada kesabaran, pernyataan dan perwujudan kasih sayang serta kepercayaan dari lingkungan terdekat kepada penderita, dan tak lupa adalah konsistensi terapi yang terjaga baik dan disiplin.