Cara Mengendalikan Sikap dan Tindakan Orang Lain
Cara Mengendalikan Sikap dan Tindakan Orang Lain
Tahukah kamu tentang kisah David Coperfile, seorang penyihir yang mengendalikan tindakan orang lain dengan kekuatan misterius? Mungkin kamu akan keheranan setelah mengetahui bahwa masing-masing dari kita semua, dengan caranya sendiri sama saja dengan David. Bukan karena kita memiliki kekuatan misterius sebagai penyihir atau penghipnotis, tetapi kita semua sudah memberlakukan pengendalian atas tindakan dan sikap orang lain.
Satu-satunya kesulitan yang ada adalah bahwa kita tidak menyadari bahwa kita memberlakukan kekuatan ini, dan kita kerap kali menggunakannya untuk merugikan diri sendiri dan bukan untuk menguntungkan diri sendiri.
Beberapa orang mungkin keberatan terhadap gagasan “mengendalikan” tindakan orang lain. Tetapi setelah kamu memahami hukum psikologi yang akan diuraikan dalam artikel ini, kamu akan melihat bahwa kita benar-benar tidak punya pilihan lain. Masing-masing dari kita semua mempengaruhi dan mengendalikan tindakan orang yang kita ajak berhubungan.
Sebagai contoh, mungkin kamu akan keheranan mengetahui bahwa 90 persen dari semua kasus ketika kamu diperlakukan secara tidak hormat, diejek, dll, sesungguhnya kamu sendirilah yang secara harfiah “memintanya”.
Coba kamu ingat baik-baik ketika orang lain marah padamu, sesungguhnya kamulah yang meminta dia untuk marah padamu. Kamu mengendalikan sikap dia. Dan apakah kamu ingat ketika kamu tesenyum pada orang lain? Dia pun tersenyum padamu. Ini membuktikan bahwa masing-masing dari kita mengendalikan tindakan orang lain.
Ingatlah ini, setiap orang ingin “menyesuaikan diri dengan keadaan”. Ada sebuah hukum psikologi yang membuat manusia bereaksi dan memberikan tanggapan terhadap sikap dan tindakan yang dinyatakan oleh orang lain, dengan cara yang sama.
Dalam berurusan dengan orang lain, kita melihat sikap kita sendiri terpantul kepada kita dalam perilaku mereka. Ini hampir sama seperti kalau kamu berdiri dihadapan cermin. Kalau kamu tersenyum, orang yang di cermin juga tersenyum. Kalau kamu berteriak, orang yang di cermin pun berteriak.
Hanya sedikit orang yang menyadari betapa penting dan betapa bisa diramalkan hukum psikologi ini. Ini dapat diteliti dan dipelajari sama seperti hukum alam lainnya. Jika kita telah mengetahui hukum psikologi ini, maka kita bisa mengendalikan orang lain dengan lebih mudah. Sama seperti ketika kita ingin memanaskan air, maka kita harus merebusnya dengan suhu 100 derajat celcius.
Jika contoh hukum fisika adalah ketika air pada suhu 0 derajat celcius maka air akan beku. Maka sebagai contoh dari hukum psikologi ini adalah hukum cermin. Yaitu kita tersenyum, maka dia tersenyum.
Jadi, sama seperti hukum alam lainnya, hukum psikologi ini dapat dipelajari dan diteliti. Dan kemudian dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.