Cara Praktis Mengatasi Mood Swing
Cara Praktis Mengatasi Mood Swing
Apa itu Mood Swing?
Pernah nggak sih kita merasa dikendalikan oleh suasan hati? Bahkan dalam banyak situasi "mood" kita juga bisa mempengaruhi orang lain. Membuat hal-hal yang tadinya baik-baik saja menjadi tegang atau nggak nyaman.
Behavior & Character Consultant, Daud Antonius, menjelaskan jika mood swing secara sederhana adalah perubahan suasana hati dalam kurun waktu yang cepat, seperti tiba-tiba menjadi senang, sedih, marah atau pun hal lainnya.
Lalu, apakah hal ini adalah suatu gangguan? jawabannya tidak selalu. Hal ini karena mood atau "state of emotion" memang berubah-ubah tergantung dari trigger dari dalam (ingatan, sensasi fisik) atau pun penyebab dari luar (situasi, orang lain).
Penyebab Mood Swing
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, yaitu:
- Kondisi kelelahan, baik secara fisik, emosional maupun mental
- Terlalu sering memendam perasaan
- Faktor biologis atau kondisi psikologis. Beberapa orang yang memang secara genetik memiliki hal ini
- Tekanan dari luar, tuntutan dan perbandingan dari lingkungan sosial, maupun pekerjaan
- Memiliki kejadian traumatik yang membekas dan belum terselesaikan
Mengatasi Mood Swing
Tips praktis untuk mengatasi mood swing
- Beristirahatlah, ambil waktu untuk "me time" atau setidaknya jeda untuk menyadari nafas
- Salurkan energi kepada hal positif seperti berolahraga rutin atau belajar hal baru
- Analisa logis daripada emosional, ini akan membantu kita agar tidak terbawa emosi
- Bercerita ke orang yang tepat, karena mengungkapkan ke orang yang salah bisa jadi hanya akan menambah masalah baru
- Konsultasikan diri ke profesional jika dirasa sudah mengganggu dan sulit mengatasi sendiri
Selain cara di atas, kamu dapat menerapkan praktik mindfulness sederhana yang dapat membantu mengatasi mood swing berikut ini:
- Hadir seutuhnya dalam waktu saat ini, usahakan jangan sampai kehilangan diri dengan pikiran melayang (overthinking)
- Fokuskan perhatian pada satu hal yang kita pilih dan nikmati hal tersebut. Contohnya, keluar masuknya nafas, langkah kaki ketika berjalan dan lainnya
- Tidak menghakimi, tidak menilai sesuatu secara langsung, cerna dan rasakan dulu segala sesuatunya, agar kita menjadi tenang dan merespon secara terkontrol
- Berpikiran lebih terbuka untuk setiap kemungkinan, dengan begitu kita akan lebih dapat menerima segala sesuatunya tanpa penyesalan, kemarahan dan emosi negatif lainnya