Hobi Kok Menjilat Ludah Sendiri?
Hobi Kok Menjilat Ludah Sendiri?
Pernah nggak sih kamu liat orang yang pas ketemu ngomong A tapi besoknya berubah jadi B? Misalnya dia bilang gak mau balikan sama mantannya, tapi besoknya dia balikan. Orang-orang biasa menyebutnya plin-plan atau menjilat ludah sendiri.
Kenapa ada orang yang menjilat ludah sendiri?
Naomi Ernawati, M.Psi., Psikolog dalam akun instagram @klee.id menjelaskan bahwa orang yang menjilat ludah sendiri itu bisa jadi karena ia tidak berpikir dulu. Ia bersikap reaktif dengan apapun yang dilihat dan dirasakannya, sehingga ia belum memproses sebenarnya apa yang dirasakan. Jadi terkesan plin-plan atau tidak punya pendirian.
Hal ini terjadi karena dipicu oleh emosi-emosi negatif. Biasanya emosi yang tidak nyaman, seperti rasa marah, penolakan, cemas, jijik, sedih, dianggap sebagai ancaman atau masalah. Emosi-emosi ini diproses secara otomatis dan lebih cepat daripada penilaian rasional.
Dalam pengalaman emosi yang tidak nyaman, banyak pikiran yang diproses untuk menjustifikasi perasaannya, daripada melihat realitanya. Akhirnya, perkataanya sering berubah-berubah karena biasanya setelah beberapa waktu, baru deh ia akan memproses perasaan dan pikirannya.
Padahal sebenarnya emosi negatif ini memiliki berbagai makna yang ingin disampaikan kepada kita, terutama menjadi warning system untuk memperingatkan kita tentang suatu hal. Jadi sayang banget jika kita tidak memproses dan mengetahui makna dari perasaan ini.
Misalnya, ketika cemas, biasanya karena kita merasa ada sesuatu hal yang perlu kita perbaiki. Ketika takut, kita merasa perlu rasa aman karena terancam.
Bagaimana cara agar tidak menjilat ludah sendiri?
Ketika berinteraksi dan mulai merasakan perasaan atau pikiran yang tidak nyaman, tanya pertanyaan berikut ke diri sendiri:
- Apa yang kurasakan terhadap situasi ini? Apakah aku perlu bereaksi atau tidak?
- Apakah aku bereaksi seperti orang yang aku harapkan?