Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gak Bisa jauh-jauh dari Handphone? Hati Hati Kena Nomofobia!

Gak Bisa jauh-jauh dari Handphone? Hati Hati Kena Nomofobia!


Gak Bisa jauh-jauh dari Handphone? Hati Hati Kena Nomofobia!

Akhir-akhir ini nomofobia kembali menjadi perbincangan hangat. Pasalnya pesatnya perkembangan teknologi pada beberapa waktu terakhir ini sedikit banyak berpengaruh membuat seseorang menjadi kecanduan menggunakan gadget. Jika kamu sering merasa takut berpisah dengan ponsel, hati-hati ya, bisa-bisa kamu terkena nomofobia!

Nomofobia merupakan istilah untuk menyebut ketakutan saat seseorang tidak bisa menggunakan gadget. Penderita nomofobia akan merasa cemas jika baterai ponsel akan segera habis. Karena itulah pengidap nomofobia seringkali merasa harus membawa charger meski ia hanya keluar dalam waktu yang tidak lama.

Selain itu ada pula gejala lain yang diperlihatkan penderita nomofobia seperti bolak-balik mengecek pesan di ponsel, tidak mampu mematikan ponsel selama 24 jam hingga tidur dengan posisi ponsel ada pada jangkauan tangan. Nah, pernahkah kamu merasakan hal serupa? Atau jangan-jangan kamu termasuk salah satu orang yang tetap membawa ponsel meski akan pergi ke toilet?

Istilah nomofobia sendiri muncul saat O’Neill seorang juru bicara Kantor Pos Inggris mengusulkan survei tentang  bagaimana perasaan manusia terhadap ponsel. Ternyata hasil survei menunjukkan bahwa hampir separuh warga Inggris menyatakan ketakutannya saat harus menjalani hidup tanpa ponsel. Sejak saat itulah O’Neill menyebut mereka yang merasa takut berpisah dengan ponsel dengan istilah nomofobia.

Meski terkesan sepele, namun hasil penelitian dari University of Missouri yang dipublikasikan pada bulan Januari yang lalu menyebutkan bahwa selain dapat memicu masalah psikologi yang serius, nomofobia juga memiliki dampak psikologis tersendiri. Terkait hal ini penelitian dilakukan dengan meminta para peserta mengerjakan puzzle di komputer.

Pada sesi pertama, peserta diminta mengerjakan puzzle dengan posisi ponsel berada di dekat peserta. Sedangkan pada sesi kedua, ponsel mereka diambil dengan alasan bluetooth pada ponsel mempengaruhi kerja alat tekanan darah. Ternyata hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kecemasan, detak jantung dan tekanan darah hingga menurunnya performa peserta saat mengerjakan puzzle pada sesi kedua.

Meski peneliti menekankan bahwa masih diperlukan banyak penelitian terkait nomofobia, tapi kalau sampai mempengaruhi performa kerja ya bikin repot juga ya! Lalu, bagaimana dengan kinerja kamu masih tetap baik saat berada jauh dari ponsel?