Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RE-IMAGINE yourself, RE-INVENT yourself

RE-IMAGINE yourself, RE-INVENT yourself

Ingatkah kamu dengan Fuji Film? Dulu disetiap sudut kota terdapat toko Fuji Image Plaza tempat mencetak foto-foto kita. Sekarang, di era kamera digital ini orang tidak mencetak foto lagi, sehingga toko-toko berwarna hijau tersebut tutup satu persatu dan tak bisa ditemukan lagi. 

Bagaimana nasib perusahaan tersebut sekarang sekarang? Di Indonesia kejayaan Fuji Film memang menghilang, namun di Jepang Fuji Film semakin berjaya. Bagaimana bisa? Mereka melahirkan diri mereka sendiri, they re-invent themselves.

Mereka mempunyai produk andalan yaitu tinta kimia untuk mencetak foto, mereka melakukan penelitian yang intensif agar foto-foto itu bertahan lama. Ada sebuah cairan kimia yang dapat mengawetkan foto-foto. 

Dan ternyata dengan sedikit modifikasi, cairan kimia tersebut bisa digunakan untuk mengawetkan kulit dan menjadi bahan produk kosmetik. Sekarang Fuji semakin maju berkembang menjadi pemasok utama perusahaan-perusahaan kosmetik dunia.  

Fuji merupakan sebuah perusahaan yang mampu "re-inventing itself". Dan sekarang mereka survive, sukses dan berjaya. 

Berbeda cerita dengan perusahaan Kodak, mereka gagal re-invent dirinya sendiri dan akhirnya perusahaan besar yang dulu berjaya tersebut kini bangkrut.

Itulah perbedaan perbedaan antara perusahaan besar yang bisa re-invent dan yang tidak.

Ada pepatah mengatakan, "Kita tidak bisa mengendalikan badai yang akan menyerang kapal kita, namun kita bisa menyesuaikan layar yang kita punya". Pelan atau lambat, gangguan pasti datang, bisnis akan terganggu. Hal ini pasti adanya dan kita tidak bisa mencegah, mengontrol atau mengendalikan hal tersebut. Yang bisa kita kontrol adalah bagaimana kita menghadapi gangguan tersebut.

Dalam contoh di atas, Fuji mampu re-invent themselves dan akhirnya mereka mampu survive dan sukses terus.

Ingatlah, terkadang kamu harus re-invent yourself, kamu harus melahirkan diri sendiri untuk memastikan masa depanmu sukses.

Contoh lain, dulu Garmin sukses menjual alat navigasi GPS untuk mobil mewah, pada saat navigasi GPS software bisa diunduh gratis, Garmin re-invent dan sekarang menjual gadget untuk fitness, perusahaannya semakin sukses.

Apakah kamu berpikir Nokia sudah bangkrut? Tidak. Mereka re-invent themselves. Ketika bisnis ponsel mereka menurun drastis, mereka menjual bisnis tersebut ke Microsoft, dan mereka fokus ke network infrastructure (BTS, Switching, dan lain-lain). Sekarang Nokia network infrastructure berjaya, menjadi salah satu pemimpin pasar, bahkan membeli Motorola, Siemens, Alcatel dan Lucent.

Sebenarnya Nokia sudah pernah re-invent themselves sebelumnya, dulu Nokia adalah perusahaan yang memproduksi kayu dan hasil hutan, karet dan ban mobil. Kemudian mereka re-invent dan memproduksi kertas, kemudian kabel, kemudian TV, ponsel dan sekarang mereka berjaya dengan network infrastructure.


RE-IMAGINE yourself, RE-INVENT yourself

Bagaimana dengan Kamu?

Apakah kamu siap untuk re-invent dirimu?

Ada seseorang berijazah Bachelor dan Master Computer Science, ia re-invent dirinya menjadi Human Resources. Dan temannya yang seorang Network Planning Engineer di sebuah perusahaan telekomunikasi, re-invent menjadi seorang Sales Director di sebuah operator telekom besar.

Apapun yang kamu kerjakan sekarang, perusahaan dan industri di mana tempat kamu bekerja tidak ada yang dapat terhindar dari gangguan dan masalah. Dan jika kamu tidak bersiap-siap, karier kamu akan seperti nasib Kodak. Tetapi, jika kamu siap untuk re-invent dirimu, kamu bisa seperti Fuji, Garmin ataupun Nokia yang terus menerus sukses.


5 Langkah Re-Invent Yourself

Untuk re-invent yourself, kamu bisa lakukan kelima langkah berikut ini:

1. Analisa Kekuatan Kamu

Analisa, identifikasi dan catat apa kekuatan kamu sebenarnya, kamu condong di bidang apa, apa yang dapat kamu lakukan yang lebih unggul dari yang lain. 


2. Tentukan Bidang Baru yang Ingin Kamu Eksplor

Cari bidang baru atau industri baru di luar profesi atau industri yang kamu tekuni sekarang yang anda bisa eksplor. Keluar dari zona nyaman kamu. Ingat, kenyamanan dan kemajuan tidak bisa berjalan bersama. Jika kamu ingin nyaman, kamu tidak akan maju. Jika kamu ingin maju, kamu tidak akan nyaman.


3. Temukan Kekuatan Kamu yang Bisa Kamu Gunakan di Bidang Baru

Dari semua kekuatan yang kamu miliki, skil atau kemampuan khusus apa yang kamu miliki yang dapat diterapkan, yang akan kamu gunakan sebagai modal untuk berkarir di bidang baru. Human Resource yang telah disebutkan di atas dulunya adalah seorang insinyur, kemudian ia menemukan kekuatannya dalam presentasi dan komunikasi, ia pun berganti menjadi trainer dalam bidang telekomunikasi. Kemudian ia berganti arah menjadi trainer dalam bidang leadership, setelah itu menjadi Training and Development Manager dan kemudian menjadi HR Director.


4. Pelajari Ilmu dan Pengetahuan Lain yang Dibutuhkan di Bidang Baru

Meskipun kamu sudah punya aset, namun kamu tetap harus belajar skills yang lain yang dibutuhkan. Masih banyak kompetensi yang lain yang haru kamu pelajari agar sukses di bidang baru kamu. Saat ini bukan lagi kompetensi tentang umur atau pengalaman saja, tetapi kompetisi di mana siapa yang lebih banyak belajar dan bekerja keras yang akan memenangkan kompetisi di masa depan.


5. Go On, Be Brave and Challenge Yourself

Setelah semua langkah di atas telah kamu lewati, sekarang kamu siap melangkah. Aset yang kamu miliki sudah cukup. Saatnya kamu ambil resiko, eksplor dan bereksperimen.


Life is about taking risks.

Be brave, challenge yourself in a new green field!

So, to re-invent yourself and your career, try implementing these five steps: Analyse your current strength - Define the new green field that you want to explore - Find your strength that you can use in the new green field - Learn another knowledge needed in the green fiel - Go on, be brave and challenge yourself!