Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

15 Fakta Psikologi Yang Pasti Membuat Kamu Mengangguk Setuju

15 Fakta Psikologi Yang Pasti Membuat Kamu Mengangguk Setuju

15 Fakta Psikologi Yang Pasti Membuat Kamu Mengangguk Setuju

Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, ilmu-ilmu psikologi mempelajari tentang sains di balik pikiran dan perilaku manusia. Para ahli psikologi telah menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya untuk mencoba memahami mengapa kita bisa memiliki pola pikir atau kebiasaan-kebiasaan tertentu.

Seiring waktu berjalan, kita mempelajari banyak hal yang baru. Namun sebenarnya masih banyak sekali hal-hal yang tidak kita ketahui. Ada beberapa hasil penelitian di luar sana yang sangat menarik yang mungkin tidak terpikir oleh kita. Contohnya, tahukah kamu kalau manusia bisa meninggal akibat patah hati?

Nah, fakta-fakta psikologi berikut ini mungkin bisa menjelaskan atau mengkonfirmasi beberapa hal yang kamu lihat di dalam dirimu sendiri atau orang lain.

1. Jika Kita Memiliki Rencana Cadangan, Maka Rencana Utama Kita Mungkin Akan Gagal 

Para ilmuwan di Universitas Pensilvania melakukan penelitian dengan memberikan sebuah tugas kepada para sukarelawan dan kemudian mempelajari kinerja mereka secara keseluruhan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa individu-individu yang memiliki rencana cadangan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka mempunyai performa yang lebih buruk daripada mereka yang tidak memilikinya.

Selain itu, studi tersebut juga mengungkapkan bahwa ketika para peserta sukarelawan menyadari bahwa mereka memiliki opsi yang lain, motivasi mereka menurun secara signifikan. 

Alasan mengapa hal ini bisa terjadi berkaitan dengan expectancy theory atau teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor Harold Vroom pada tahun 1964. Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa orang-orang akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu demi mencapai tujuannya, apabila mereka yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut. 

Dengan memiliki rencana cadangan, berarti kamu secara tidak langsung mempercayai bahwa rencana utamamu tidak akan berhasil atau akan mengalami kegagalan.

Para peneliti mengatakan bahwa memang penting bagi kita untuk selalu berpikir ke depan, namun mereka menyarankan agar kita tidak terlalu overthinking terhadap sesuatu yang kecil.

2. Menguap Saat Melihat Orang Lain Menguap 

Padahal kamu tidak mengantuk atau lelah, namun saat melihat orang di depan kamu menguap kamu juga ikut menguap. Ada berbagai teori yang bisa menjelaskan mengapa menguap bisa menular, salah satu alasan yang terkemuka adalah bahwa respons menguap menunjukkan kalau kamu memiliki rasa empati yang tinggi.

3. Membalas Budi adalah Sifat Dasar Manusia 

Membalas kebaikan dengan kebaikan merupakan salah satu naluri manusia, di dalam psikologi sosial hal ini disebut sebagai asas timbal balik. Artinya kita cenderung merespon tindakan positif dengan tindakan positif, karena kita menghargai perbuatan baik yang diperlakukan kepada kita. 

Selain itu, pada dasarnya manusia memang tidak suka merasa berhutang budi kepada orang lain.

4. Lebih Mudah Untuk Mengingat Awal Dan Akhir Daripada Tengah Dari Sesuatu

Pernahkah kamu berbelanja kebutuhan sehari-hari di supermarket dan lupa membawa daftar belanja yang telah kamu tulis sebelumnya? Ketika kamu mencoba untuk mengingat apa saja yang harus kamu belanjakan tanpa daftar tersebut, kamu pasti dapat membayangkan dan mengingat hal-hal di awal dan di akhir memo itu, sedangkan hal-hal yang ada di tengah tidak bisa kamu ingat dengan baik.

Sebuah studi psikologi dari Swiss mengkonfirmasi hal ini dan fenomena itu disebut sebagai efek posisi serial (serial position effect). Normal untuk mengalami hal ini, dan kamu belum tentu mengidap penyakit gangguan pemusatan perhatian atau kelainan hiperaktivitas.

5. Dibutuhkan 5 Perbuatan Baik Untuk Menutupi 1 Perbuatan Buruk 

Kamu mungkin pernah mendengar nasihat untuk memulai dan mengakhiri hari-harimu dengan mensyukuri apa yang kamu miliki saat ini, melakukan hal ini membantu kita agar tetap seimbang.

Karena kita memiliki apa yang disebut sebagai bias negatif yang membuat kita lebih berfokus kepada hal-hal buruk dibandingkan kebaikan. Perlu diingat bahwa tidak ada gunanya merenungkan segala sesuatu yang negatif yang membuatmu merasa sedih, dan cobalah untuk lebih memusatkan perhatianmu kepada hal-hal positif yang ada di dalam hidupmu.

6. Makanan Buatan Orang Lain Selalu Terasa Lebih Enak Daripada Buatanmu Sendiri 

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa makanan selalu terasa lebih enak di saat ibumu yang memasaknya? Faktanya makanan selalu terasa lebih lezat ketika orang lain yang membuatnya, karena kita berasumsi bahwa mereka adalah koki yang handal.

Menurut penelitian hal ini bisa terjadi karena ketika kamu menyiapkan makananmu sendiri, kamu sudah tahu akan menjadi seperti apa rasanya sehingga kamu tidak begitu merasakan kelezatan masakan yang kamu buat.

7. Orang Cerdas Cenderung Tidak Merasa Kalau Mereka Itu Cerdas 

Sementara banyak orang di luar sana yang menganggap bahwa mereka itu pintar ber-IQ tinggi atau jenius.

Individu-individu yang cerdas cenderung tidak melebih-lebihkan kompetensi mereka dan menganggap kalau mereka itu cerdas, mereka memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi dan menyadari bahwa masih banyak orang di luar sana yang lebih cerdas dibandingkan mereka.

8. Ketika Ada Sebuah Aturan Yang Terlalu Ketat, Kita Cenderung Ingin Melanggarnya 

Di dalam psikologi ada istilah yang disebut sebagai reaktansi, di mana orang-orang cenderung melanggar sebuah aturan ketika mereka merasa kalau kebebasan mereka diambil atau dibatasi. 

Fenomena ini paling sering terjadi kepada remaja-remaja muda di mana mereka diam-diam menyelinap pergi di saat orang tua mereka melarang mereka untuk keluar rumah atau memainkan ponsel di kelas saat tidak diperbolehkan guru.

9. Ada Alasan Mengapa Kita Ingin Meremas Sesuatu Yang Menggemaskan

Pernahkah kamu merasa gemas kepada anak kucing atau anak bayi sampai-sampai kamu ingin memeluk atau bahkan meremas mereka? Ternyata hal ini merupakan reaksi alami manusia yang disebut sebagai cute aggression. 

Menurut sebuah artikel penelitian psikologi, gagasan pokok di balik cute aggression atau agresi lucu adalah bahwa ketika kita dikuasai oleh energi positif seperti yang dimiliki oleh anak kucing atau bayi yang menggemaskan, kita menyeimbangkan tingkat agresi diri dengan energi positif tersebut sehingga kita tidak menyakiti mereka.

10. Kita Secara Tidak Sadar Mempercayai Apa Yang Ingin Kita Percayai

Bias konfirmasi adalah suatu kecenderungan bagi orang-orang untuk mencari bukti-bukti yang mendukung pendapat atau kepercayaan mereka, dan mengabaikan fakta-fakta yang menyatakan sebaliknya. 

Fenomena ini menjelaskan mengapa individu-individu dengan pandangan politik lebih memilih portal berita tertentu daripada yang lainnya.

Bias konfirmasi tidak hanya mempengaruhi kita untuk mencari informasi yang sesuai dengan apa yang sudah kita yakini, tetapi itu juga menyebabkan kita menolak informasi yang kontradiktif.

11. Musik Yang Paling Kamu Sukai Akan Selalu Menjadi Musik Yang Paling Sering Kamu Dengarkan

Di masa SMA, musik yang bagus memicu pelepasan hormon dopamin serta senyawa kimia positif lainnya di dalam tubuh. Memang saat kita memasuki usia 12-22 tahun segala sesuatu yang ada di dalam hidup terasa sangat penting, dan hal ini juga berlaku untuk musik yang kita dengarkan.

Studi menunjukkan bahwa manusia merasa sangat terhubung ke musik yang paling sering mereka dengarkan di masa-masa remaja, dan musik tersebut akan selalu menjadi lagu favorit mereka bahkan di saat mereka sudah tua nanti. 

12. Kinerjamu Akan Menjadi Semakin Baik Ketika Orang Lain Memiliki Ekspektasi Yang Tinggi Terhadap Dirimu

Ada sebuah fenomena psikologi yang disebut sebagai pygmalion effect, di mana ekspektasi tinggi dan harapan positif akan mengarah pada peningkatan performa seseorang pada bidang kerja tertentu.

Fenomena ini menjelaskan bahwa semakin baik ekspektasi yang diterima seseorang, maka semakin baik pula kinerja yang akan dihasilkan orang tersebut. 

Self-fulfilling prophecy atau ramalan swawujud yaitu sebuah keadaan di mana ekspektasi yang diberikan kepada seorang individu mengarah pada usahanya dalam mewujudkan harapan tersebut. 

13. Kita Selalu Mencoba Untuk Mencari Wajah Manusia Bahkan Di Dalam Benda Mati Sekalipun

Pareidolia adalah kecenderungan untuk melihat gambar tertentu, misalnya seperti wajah di dalam pola-pola visual yang acak atau ambigu. Beberapa contoh fenomena ini yang sering terjadi yaitu melihat awan yang menyerupai sosok tertentu atau bentuk pohon yang terlihat mirip dengan seorang manusia.

Para ilmuwan mengatakan bahwa hal ini bisa terjadi karena sebagai makhluk sosial, mengenali wajah merupakan sesuatu yang sangat penting sehingga kita sering membuat atau membayangkan figur yang sebenarnya tidak ada sama sekali.

14. Orang-Orang Lebih Suka Mengubah Fakta Daripada Mengubah Pandangan Mereka Terhadap Sesuatu

Ada sebuah teori psikologi yang bernama teori disonansi kognitif yang menjelaskan tentang perasaan tidak nyaman yang dimiliki seseorang ketika mereka melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang mereka ketahui. 

Pada dasarnya, kita membenci segala sesuatu yang berlawanan dengan apa yang kita percayai atau yakini. Inilah alasan mengapa banyak perokok yang tetap merokok meskipun mereka tahu bahwa melakukan itu dapat membahayakan kesehatan mereka.

15. Otak Kita Menganggap Bahwa Tenggat Waktu Atau Deadline Jangka Panjang Tidak Begitu Penting 

Mungkin kamu memiliki sebuah proyek besar atau tugas sekolah yang harus dikerjakan dengan tenggat waktu yang diberikan yaitu selama satu bulan. Tetapi sebelum kamu menyadarinya, 3 minggu telah berlalu dan sekarang kamu harus begadang setiap malam untuk menyelesaikan semuanya dalam kurun waktu 1 minggu.

Di pikiran manusia pekerjaan-pekerjaan yang mendesak dan tidak penting terkesan lebih menarik. Menyelesaikan mereka memberikan kepuasan, karena itu akan mengurangi daftar tugas yang kamu miliki.

Otak kita memproses deadline jangka pendek seperti misalnya hitungan hari lebih baik daripada jangka panjang dengan hitungan bulan atau tahun.