Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Itu Inses dan Bagaimana Cara Menanggapinya?

Apa Itu Inses dan Bagaimana Cara Menanggapinya?

Apa itu Inses?

Fenomena tentang inses atau hubungan sedarah saat ini kembali membuat heboh masyarakat. Ada banyak kasus yang mencuat, dari kasus ibu dan anak yang berhubungan selama sebelas tahun, hingga bapak yang menghamili anak sampai melahirkan tujuh kali.

Inses merupakan hal yang tabu bagi sebagian besar masyarakat. Secara norma, hubungan sedarah dinilai tidak bisa dibenarkan, terlebih jika dilakukan atas paksaan. Selain itu, tindakan ini juga berdampak buruk bagi kesehatan, terutama pada keturunan biologis. 

Inses dan Cara Menanggapinya

Dikutip dari laman Alodokter, hal tersebut dapat terjadi karena pasangan yang masih memiliki ikatan darah dapat membawa faktor genetik langka. Bila keduanya bertemu, maka dapat menyebabkan penyakit bawaan atau cacat genetik pada janin yang dikandungnya.

Dalam kajian ilmu psikologi abnormal, tindakan inses termasuk dalam ranah self-defeating, yaitu sebuah penyimpangan atas norma sosial, distress personal yang mampu memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan secara normal.

Inses merupakan hal yang harus dihindari karena sangat berbahaya. Seseorang yang terjerat dalam perilaku inses dapat terjebak dalam ilusi kenikmatan berkepanjangan yang muncul dari perilaku ini. Dan bagi seseorang yang tak siap, terjerat inses dapat membawa mereka pada trauma berat.

Faktor Penyebab Inses

Psikolog dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, Rakimin melalui NU Online mengungkapkan jika inses merupakan salah satu bentuk kekerasan seksual dalam kehidupan rumah tangga.

Faktor penyebab inses tidak berdiri sendiri atau tunggal, melainkan akumulasi berbagai permasalahan psikologis, sosial, sikap mental, moralitas, dan budaya patriarki pelaku. 

Kejadian inses yang berulang, terjadi karena korban tidak bersedia melaporkan segera kejadian dengan berbagai alasan, sehingga dampak psikologis, sosial, maupun fisik semakin berat bagi korban.

Apa Itu Inses dan Bagaimana Cara Menanggapinya?

Bagaimana cara menanggapi kasus Inses?

Kasih sayang di antara keluarga merupakan salah satu tanda kedekatan dan bentuk hubungan yang wajar. Namun, jika perasaan tersebut berlanjut hingga terjalin hubungan seksual sedarah, ini bukan lagi hal yang normal.

Di Indonesia, hubungan sedarah adalah hubungan yang tidak diakui di mata hukum. Bahkan, tindakan seksual terhadap anak di bawah usia 18 tahun yang dilakukan oleh anggota keluarga sendiri merupakan bentuk pelanggaran hukum.

Jika kamu mencurigai adanya gelagat yang tidak biasa di dalam keluarga, kamu bisa mencurigai kondisi ini. Coba dekati saudara atau anak yang kamu curigai dan tanyakan secara baik-baik mengenai apa yang ia alami.

Jika ia terlihat tertekan dan tidak mau bercerita saat itu, jangan memaksanya. Kamu bisa menanyakannya lagi di lain waktu saat kondisi emosionalnya stabil dan memungkinkan.

Bila perlu, kamu bisa membawanya ke psikolog atau dokter agar dapat diperiksa lebih lanjut. Jika terdapat indikasi kuat adanya hubungan sedarah terkait pelecehan seksual, segera laporkan ke pihak berwajib.

Aktivis sosial dan peran serta masyarakat sangat diharapkan untuk tidak memandang rendah korban kasus inses. Masyarakat juga diharapkan berani melaporkan kejahatan seksual, khususnya bagi generasi muda diharapkan lebih aktif menyuarakan untuk menghentikan kejahatan seksual.