Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Mengajarkan Seksualitas pada Anak

Pentingnya Mengajarkan Seksualitas pada Anak

Pendidikan seks sangat penting bagi anak-anak. Faktanya, anak-anak yang jatuh menjadi korban kekerasan seksual dan yang ketika remaja menjadi pelaku aborsi atau seks bebas, disinyalir kebanyakan gara-gara minimnya pendidikan seks yang diterima. Mereka tidak memperoleh pendidikan seks yang memadai di rumah. Akibatnya sang anak mengetahui perkara seks dari teman-temannya atau dari sumber lain yang bisa menyesatkan. Bahkan kadang anak-anak memang sengaja disesatkan, misalnya oleh pelaku kekerasan seksual atau pencabulan, penculik, pengedar narkoba, dan lainnya.

Merupakan tugas dan tanggung jawab orangtua untuk mengajarkan pengetahuan seks pada anak, minimal untuk mengurangi risiko buruk karena anak tidak tahu apa-apa tentang seks; terhindar dari kekerasan seksual atau pencabulan, atau terhindar dari melakukan seks bebas dan aborsi di kemudian hari. Tapi lebih dari itu, anak memang berhak untuk tahu dengan baik seksualitasnya sendiri, karena anak tidak berbeda dengan kita, mereka makhluk seksual.

Pendidikan seks bukan menjauhkan anak dari seks. Mengajarkan seks adalah mengajarkan anak agar memahami seksualitasnya sendiri dengan benar dan bagaimana bertindak aman terkait dengan seksualitasnya itu. Termasuk dalam pendidikan seks adalah mengajarkan etika berperilaku antar jenis: bagaimana bergaul dengan laki-laki dan perempuan, misalnya anak laki-laki tidak boleh mengajak anak perempuan berkelahi, anak perempuan harus menjaga perilakunya agar dihargai laki-laki, dan lainnya.

Pentingnya Mengajarkan Seksualitas pada Anak

Anak-anak belum memiliki konotasi porno tentang seks. Mereka masih melihat segala sesuatu tentang seks seperti melihat hal-hal lainnya. Orangtua lah yang memiliki konotasi bahwa membicarakan seks itu porno dan tabu. Misalnya anak bertanya tentang perbedaan miliknya dan perbedaan milik adiknya yang perempuan: mengapa punya adik datar saja tapi punyanya ada yang menonjol keluar. Buat anak, tidak ada yang jorok di sana. Dia hanya ingin tahu seperti dia ingin tahu mengapa gajah badannya besar.

Jika orangtua selalu mengatakan pada anak bahwa seks itu tabu dan jorok serta tidak boleh dibicarakan, sudah pasti anak akan belajar untuk berpikir bahwa seks itu memang jorok. Dengan sendirinya anak akan berhenti bertanya tentang seks pada orangtuanya. Akibatnya mereka akan sembunyi-sembunyi mencari tahu.

Apa yang bisa dilakukan?

Jauhkan pemikiran bahwa bicara tentang seks itu tabu dan jorok sehingga kamu pun nyaman berbicara tentang seks pada anak-anak.

Menerangkan nama-nama yang benar tentang organ seks, sebut saja vagina dan penis, tidak usah menggunakan berbagai istilah yang tidak jelas. Terangkan perbedaan anatomi antara laki-laki dan perempuan. Gambar-gambar bisa membantu.

Jawablah pertanyaan anak balita dengan lugas dan seperlunya. Tidak perlu detail, toh mereka tidak perlu detail. Memberikan keterangan detail justru akan membingungkan anak. Misalnya jika anak bertanya tentang perkosaan, jawab saja itu saat laki-laki menyakiti perempuan; jika anak bertanya tentang mengapa kamu hamil, jawab saja karena kamu menikah dengan ayahnya; jika anak bertanya bagaimana dia lahir ke dunia, jawab saja dari perut keluar melalui vagina. Kamu bisa mencari alat bantu gambar untuk menerangkan semuanya itu.

Jangan berbohong atau berbelit-belit ketika menerangkan soal seks, itu akan membuat anak berhenti bertanya pada kamu dan akan mencari informasi dari sumber lainnya, yang bisa menyesatkan.

Berilah pujian atau kalau perlu hadiah kecil jika anak bertanya pada kamu tentang seksualitasnya. Ini akan mendorong anak untuk terus terbuka pada kamu.

Kalau kamu kurang yakin bagaimana seharusnya menerangkan sesuatu hal pada anak, tanya sejauh mana anak tahu. Kamu bisa hanya menambahinya saja. Jika kamu masih bingung, tunda saja dulu. Janjikan akan diterangkan keesokan harinya.

Tahun-tahun menjelang pubertas, sekitar 6-8 tahunan, sebaiknya sudah diajarkan tentang pubertas; apa yang terjadi dan bagaimana menyiasatinya.